Popularitas boneka seks meningkat seiring perkembangan zaman. Tak sekadar memenuhi fantasi liar pria-pria dewasa, tapi juga menjadi senjata pelindung dari penyakit menular seksual, seperti di masa Adolf Hitler.
Di masa perang, Hitler membagikan boneka seks agar para tentara tak lagi pergi ke tempat prostitusi, yang identik dengan penularan sifilis. Pemimpin Nazi itu melihat lebih banyak tentaranya meninggal karena penyakit seksual daripada tertembus peluru.
Menangkap minat boneka seks yang semakin besar, pabrik mainan plastik Ningbo Yamei yang terletak di pinggiran Fenghua, Provinsi Zhejiang, China, mencoba mengkreasikan beragam boneka seks untuk pasar internasional.
Sejak mulai berproduksi tiga tahun lalu, perusahaan ini sudah memperkenalkan 13 jenis boneka dengan harga satuan rata-rata US$16 atau sekitar Rp144 ribu. Pada 2011, angka produksinya mencapai 50.000 boneka. Sekitar 15 persen di antaranya beredar ke pasar Jepang, Korea dan Turki.
Boneka berbahan silikon itu umumnya mengimitasi lekuk tubuh wanita dengan detail mendekati sempurna. Sejumlah produsen bahkan melayani permintaan khusus untuk membuat boneka dengan paras dan bentuk tubuh sesuai wanita atau bintang pujaan.
0 komentar:
Posting Komentar